[H.M. Ali H. Arahim] |
H. M. Ali H. Arahim, dalam
kiprahnya dua periode menakhodai PGRI NTB bukanlah hal mudah untuk dilakoni.
Namun demikian akan menjadi mudah bilamana tergurat dan tertenun dalam dirinya
ilmu dan etos kerja profesional. Tekad besar telah dipancangnya untuk
mengantarkan PGRI kedepan yang lebih maju dalam semangat mendulang guru yang
bermartabat dan profesional. Berbagai macam sembilu cobaan yang dihadapi, tidak
sedikitpun menjadi penghalang dalam semangat jiwanya membangun PGRI sebagai
organisasi profesi dan organisasi perjuangan guru dan tenaga kependidikan yang
handal dan profesional.
KABAR gembira bagi para
guru di Nusa Tenggara Barat (NTB), gedung guru yang beralamat di Jln.Kaktus
No.8 Mataram kini telah bertambah fungsi menjadi wisma guru. Pengembangan
tersebut tidak banyak merubah struktur bagunan aslinya yang berlantai dua,
namun terdapat modifikasi pada seluruh ruangan. Ruangan-ruangan tersebut disket
menjadi kamar-kamar tidur setara hotel bintang dua dengan 3 kamar VIP dan
ruangan sekretariat.
Gedung milik para guru
yang tergabung dalam organisasi profesi Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) ini terasa semakin melengkapi kebutuhan para guru. Hal ini tentunya
menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa. Berbagai kegiatan pembinaan dan
pengembangan profesionalisme guru akan di mulai dari sini terlebih lagi bagi
para guru dan keluarganya yang berasal dari luar Kota Mataram.
Ketua PGRI NTB
menjelaskan, setelah terwujudnya wisma guru yang sudah lama kita angankan ini,
sekarang sudah bisa kita rasakan azas manfaatnya. Alhamdulillah, guru yang
menginab tidak perlu mengeluarkan biaya besar dibandingkan hotel maupun
penginapan lainnya. Begitu pula para tamu umum atau siapa saja yang
berkeinginan, bisa menyewa wisma guru, tentu saja dengan harga murah dan
bersaing.
Wisma guru dalam segi
kelengkapan fasilitaspun tidak kalah saing seperti wisma lainnya, memiliki (1).
Meeting room berkapasitas 35 orang, (2). Aula kegiatan berkapasitas 250 orang,
(3). 30 Kamar tidur, (4). 3 Kamar VIP (5). 1 Ruangan sekretariat (6). Fasilitas
ibadah, musholah dan olahraga, yang tidak kalah penting juga berlokasi di
jantung ibu kota Provinsi NTB, Mataram.
Organisasi profesi PGRI
akhir-akhir ini terlihat banyak perubahan. Tidak saja dari segi peningkatan
kompetensi dan kualifikasi para gurunya, namun juga fasilitas penunjangan
aktifitas para guru pun terus mengalami peningkatan. Ini pertanda bahwa PGRI
semakin nyata telah menjadi benteng kebersatuan para guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Negeri ini. Masa depan Negeri ini ada di pundak guru.
Perubahan di tubuh PGRI
tidak luput dari kepiawaian sosok pemimpin yang menakhodai PGRI. Ali Rahim,
itulah sapaan akrab ketua PGRI NTB. Tidak bisa di lupakan kepiawaian dan
loyalitasnya dalam menyikapi berbagai persoalan yang menghimpit para guru
maupun persoalan yang terjadi dalam tubuh organisasi itu sendiri.
Dikenal sebagai sosok yang
cukup bijaksana dan memiliki segudang pengalaman dalam menyikapi berbagai
persoalan yang muncul di internal PGRI. Diantaranya penilaian miring sebagian
seorang terhadap dirinya. Di nilai pemimpin yang arogan dan otoriter. Namun
bagi Ali Rahim hal seperti itu di anggap biasa saja. Hal seperti itu bisa saja
di alami oleh semua pemimpin dalam hal apa saja yang dipimpinnya. “Bagi saya,
itu adalah salah satu seni dalam kepemimpinan dan cambuk untuk kita bisa
beranjak lebih dewasa lagi untuk menjadi pemimpin yang unggul, berwibawa dan
karismatik”. Ungkapnya.
Tidak sampai di situ saja.
Tangan dinginnya melakukan pembenahan dalam tubuh PGRI. Saat ini telah
terbentuk beberapa anak lembaga PGRI NTB, seperti: Dewan Pembina PGRI, LKBH
(Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum), YPLP (Yayasan Pembina Lembaga
Pendidikan), DKGI (Dewan Kehorman dan Kode Etik Guru Indonesia), dan Asosiasi
Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer yang bertujuan untuk menangani berbagai
persoalan yang terjadi di kalangan para tenaga honorer di NTB. Dilihat dari
terobosan ini, rasanya lengkap sudah kebutuhan dalam memberikan perlindungan
terhadap para guru di NTB tanpa membedakan status PNS atau non PNS. Semoga. [ufiq]
0 komentar:
Posting Komentar