(Guru Produktif SMK Pertanian dan Kelautan Minim Perhatian) |
MATARAM – Puluhan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta yang memiliki program
keahlian pertanian, perikanan dan peternakan di Provinsi NTB mengeluhkan
tidak adanya perhatian dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Dikpora) kabupaten/kota dan Dikpora Provinsi NTB.
Masih minimnya perhatian oleh Dikpora
kabupaten/kota berdampak terhadap kualitas serta mutu pendidikan di SMK
pertanian dan kealutan yang rendah. Hal tersebut disebabkan, SDM dari
tenaga guru mereka tidak pernah di upgrade melalui pendidikan dan pelatihan.
Pasalnya, selama ini guru-guru produktif
yang mengajar di jurusan pertanian, perikanan dan peternakan tidak
pernah tersentuh oleh Dinas Dikpora kabupaten/kota dalam memberikan
pelatihan sebagai salah satu hal penting untuk meningkatkan kualitas dan
kompetensi para guru di SMK pertanian, perikanan dan peternakan.
Hal tersebut mengemuka saat rapat
koordinasi (Rakor) SMK Pertanian dan Kelautan se Pulau Lombok yang di
inisiasi oleh SMKPP Negeri Mataram, Selasa (29/9).
Minimnya pelatihan yang diberikan kepda
guru-guru produktif yang membuka jurusan pertanian, perikanan dan
peternakan, berimbas pada kualitas serta mutu anak didik yang diluluskan
oleh SMK tersebut.
“Minimnya pendidikan dan pelatihan yang
diikuti oleh guru-guru ini berdampak terhadap mutu pendidikan yang
dihasilkan,” kata Kepala SMKPP Negeri Mataram, Drs. H. Lalu Basri, M.Pd.
Menurut Basri, keberadaan SMKPP Negeri
Mataram sebagai sekolah rujukan untuk SMK sejenis di NTB sangat
strategis dalam memberikan pendampingan kepada belasan SMK negeri dan
swasta yang ada di Provinsi NTB khususnya di Pulau Lombok.
Guru-guru di SMKPP Negeri Mataram karena
bernaung di bawah Kementan langsung, makanya pelatihan dan pendidikan
bagi guru sangat banyak. Bahkan guru di SMKPP banyak yang menjadi tutor
nasional karena rutin mendapatkan pelatihan.
Berbeda jauh kondisinya dengan guru-guru
produktif yang SMK bernaung langsung di bawah Dinas Dikpora
kabupaten/kota, dimana perhatian terhadap guru SMK pertanian dan
kelautan sangat minim.
Basri mengatakan, dengan adanya
pertemuan bersama SMK pertanian dan kelautan yang ada di Pulau Lombok
ini nantinya akan ada pelatihan secara berkala untuk memperkaya
pengetahuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
guru-guru tersebut. Sehingga hal tersebut berdampak terhadap kualitas
pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang bermutu juga di SMK tersebut.
Pada pertemuan tersebut disepakati untuk
membentuk asosiasi SMK yang memiliki program keahlian pertanian dan
perikanan. Sehingga nantinya, para guru-guru tersebut bisa dilibatkan
dalam pelatihan dan pendidikan yang di adakan oleh Badan koordinasi
Penyuluh (Bakorluh) Provinsi NTB.
Pelatihan guru produktif sgt minim di daerah bahkan bs di blg tdk pernah ada
BalasHapusPelatihan guru produktif sgt minim di daerah bahkan bs di blg tdk pernah ada
BalasHapus